Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur melaksanakan Lokakarya 4 Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9 di wilayah mitra yang meliputi seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur pada 17 dan 18 Februari 2024. Lokakarya 4 ini mengangkat tema Penguatan Praktik Coaching yang menjadi sarana untuk mengidentifikasi kekuatan dan merencanakan strategi perbaikan diri dalam proses pembelajaran yang berpihak pada murid. Dengan kemampuan coaching, para peserta juga diharapkan mampu melakukan rangkaian praktik supervisi akademik untuk rekan sejawat.
Pengajar praktik mengawali pembelajaran dengan menggugah semangat dan juga menyegarkan memori para peserta mengenai praktik coaching. Selanjutnya, peserta mereviu konsep dengan mengakses materi tentang praktik coaching, mulai dari definisi, macam-macam teknik, tujuan, hingga manfaat praktik coaching.
Pada tahap refleksi, para peserta diajak untuk melakukan refleksi terhadap pengalaman coaching-nya apakah sudah sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Setelah itu, para peserta memperagakan praktik coaching yang sudah dipelajari sebelumnya. Praktik coaching yang diperagakan para peserta beragam sesuai kemampuan dan keunikan masing-masing. Pada tahap ini juga sekaligus terjadi tanya jawab serta umpan balik antara peserta dan juga pengajar praktik.
Acara dilanjutkan dengan kegiatan praktik rangkaian supervisi akademik dengan pola pikir coaching. Pada tahap ini, para peserta diajari bagaimana menetapkan tujuan, membuat rencana, dan menentukan cara untuk mencapainya dalam meningkatkan kompetensi dan kematangan dirinya. Model coaching ini dikenal dengan TIRTA, yaitu:
- Tujuan: Menyampaikan tujuan coaching;
- Identifikasi:Memberikan pertanyaan-pertanyaan dan umpan balik yang mengarah pada identifikasi potensi coachee;
- Rencana Aksi: Memberikan pertanyaan-pertanyaan dan umpan balik mengenai rencana aksi coachee dalam menyelesaikan permasalahannya; dan
- Tanggung jawab: memberikan pertanyaan-pertanyaan dan umpan balik mengenai komitmen coachee dalam menjalankan rencana aksinya.
Dengan latihan ini, peserta diharapkan mampu memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi pembelajaran berdasarkan data dan tingkat pencapaian murid. Kegiatan lokakarya ditutup dengan merefleksikan dan mengevaluasikan apa saja yang telah didapatkan dan kendala yang dihadapi selama acara.
International Coach Federation mendefinisikan coaching sebagai "... bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang merangsang dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif. Alih-alih mengajari, coaching lebih pada membantu rekan sejawat untuk belajar untuk memaksimalkan potensi diri dan profesional melalui proses merangsang dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatifnya. ***
Penulis: Galang Faisal Iqbal Subchaniyah
Penyunting: Tricahyo A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar