Tujuh orang delegasi LPMP Sulawesi Tenggara yang dipimpin oleh Bapak Helwi melakukan kunjungan studi banding dalam rangka optimalisasi pengelolaan sarana dan prasarana kantor ke PPPPTK PKn dan IPS, 16 sampai dengan 17 Juli 2018. Para delegasi diterima oleh tim pengelola sarpras PPPPTK PKn dan IPS yang dipimpin oleh Bapak Harnoko, Kasubbag TURT.
Kedua tim pengelola menyampaikan pengalaman pengelolaan sarpras di lembaga masing-masing. Selanjutnya, permasalahan-permasalahan diidentifikasi dan didiskusikan bersama untuk mengeksplorasi solusi pengelolaan terbaik yang dapat diterapkan di masa mendatang guna meningkatkan layanan dan kepuasan pada pelanggan.
Analis BMN PPPPTK PKn dan IPS, Bapak Yudhistira (paling kanan), tengah berbagi pengalaman dengan tim sarpras LPMP Sultra. (foto Mamik Suryo Kusdi) |
Bapak Helwi menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini penting bagi tim LPMP Sultra untuk membuka wawasan bagi pegawai yang terkait sekaligus upaya mencari dan menemukan solusi terbaik atas pekerjaan mereka. Wawasan baru diperlukan oleh para pegawai untuk pengembangan dan pengoptimalan pekerjaan masing-masing.
"Dalam kegiatan ini, kami sebagai tim yang melakukan kunjungan dapat melihat contoh riil pengelolaan sarana dan prasarana yang sudah dilakukan PPPPTK PKn dan IPS," ujar Bapak Helwi, "Dan itu dapat menjadi pertimbangan untuk dikembangkan lebih lanjut."
Selain diskusi mendalam, dilakukan pula kunjungan lapangan untuk dapat melihat secara langsung situasi dan kondisi sarana dan prasarana kantor yang dikelola. Kunjungan lapangan dilaksanakan antara lain meninjau instalasi air bersih, perpustakaan, ruang pertemuan, embung air penampungan, pusat sumur dalam, taman dan lingkungan, asrama, dan pengelolaan gedung lainnya.
Tim pengelola sarpras LPMP Sultra meninjau pengelolaan jaringan air PPPPTK PKn dan IPS. |
Beberapa poin penting yang telah dihasilkan dalam diskusi pengelolaan sarana prasarana tersebut antara lain: pengelolaan air bersih dan reservoir, pengelolaan kebutuhan bahan pemeliharaan dan perbaikan fasilitas kantor, pengelolaan asrama, dan pengelolaan tenaga PPNPN (Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri) serta tenaga outsourcing.
Kedua tim pengelola sarpras memiliki harapan besar bahwa budaya saling belajar tentang best practices ini dapat berkesinambungan dan dikembangkan, tidak hanya pengelolaan sarana dan prasarana, tetapi juga untuk pengelolaan lainnya. Last but not least, kedua tim pengelola sarpras menyadari bahwa kesuksesan pengelolaan sarana dan prasarana ini tidak hanya tergantung pada sistem pengelolaan yang baik, tetapi juga harus dipadu dengan kebiasaan dan perilaku pengelolanya, terkait dengan pembentukan budaya kerja pelayanan prima.***
Penulis: Akhmadi
Editor: Tricahyo Abadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar