Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan kepada seluruh pelanggan, PPPPTK PKn dan IPS menyelenggarakan kegiatan Peningkatan kapasitas SDM dengan tema “Melalui pengelolaan Emotional and Spiritual Quotient (ESQ) dan Outbond Training, Tingkatkan Mutu Layanan” pada Selasa dan Rabu, 29 dan 30 Maret 2022. Kegiatan ini diikuti oleh peserta internal 125 pegawai PPPPTK PKn dan IPS serta dari 10 peserta eksternal dari unsur Koordinator Pengajar Praktik Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 2 wilayah Jawa Timur, NTB, dan Maluku Utara.
Ketua penyelenggara kegiatan Juliasih, S.H. menyampaikan bahwa selain meningkatkan kapasitas kinerja SDM dalam melakukan layanan publik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, kegiatan ini juga bertujuan untuk menjaring masukan dari internal maupun eksternal, khususnya dari para mitra kerja dan stake holder, dalam meningkatkan mutu layanan dan sosialisasi Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
“Kapasitas SDM seperti kemampuan bekerja dalam tim dan dengan mitra diharapkan dapat meningkat untuk menyediakan layanan prima di lembaga,” ujar Juliasih.
Kepala PPPPTK PKn dan IPS Dr. H. Subandi, M.M. dalam arahannya memfokuskan pada peningkatan layanan dalam usaha meraih predikat WBK dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada tahun ini.
“Kita sudah berhasil meraih WBK di internal Kemendikbudristek, tapi belum berhasil lolos di tingkat KemenPANRB. Jadi harus tetap semangat, kompak, dan bergairah membangun tim yang solid. Kita susun strategi lagi untuk meraih predikat WBK dari KemenPANRB,” pesan pria yang akrab dipanggil Pak Subandi ini.
Subandi juga menyoroti perlunya peningkatan layanan untuk menyongsong proses transformasi PPPPTK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan) menjadi BBGP (Balai Besar Guru Penggerak) di enam provinsi, yaitu: Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Selain lembaga yang berada di eselon II tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga akan membentuk BGP (Balai Guru Penggerak) di dua puluh tujuh provinsi yang lainnya untuk menjamin keterjangkauan dan ketersediaan unit pelaksana teknis di bidang pengembangan dan pemberdayaan guru dan tenaga kependidikan. Sebagai kandidat calon Kepala BGP, PPPPTK PKn dan IPS mengajukan tiga orang dari unsur widyaiswara PPPPTK PKn dan IPS.
Dalam sesi Sosialisasi Pembangunan WBBM, Kepala Bagian Tata Usaha PPPPTK PKn dan IPS Sumadianto Affandi, S.Pd., M.M. selaku narasumber menyampaikan perlunya peningkatan inisiatif SDM dalam menjalankan tugasnya dan tata laksana sistem kerja lembaga.
“Jadi sudah tidak ada lagi adanya perintah dari pimpinan pada staf. Bapak dan Ibu benar-benar sudah menguasai apa yang menjadi tugas masing-masing minimal yang ada dalam rincian tugas Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Tata laksana lembaga juga dapat ditingkatkan dengan sistem aplikasi terintegrasi yang efektif dan efisien dibarengi dengan evaluasi yang berkelanjutan,” imbau Affandi.
Sebagai narasumber eksternal, PPPPTK PKn dan IPS mengundang tim dari Oasis Adventure & Outbound. Salah satu narasumber Wasis Nugroho menyajikan pentingnya pengelolaan Emotional and Spiritual Quotient (ESQ) dalam bekerja dalam tim suatu lembaga. Pengelolaan kecerdasan emosional dan spiritual tersebut antara lain pemahaman keseimbangan dan optimalisasi fungsi otak kanan dan kiri dalam proses bekerja, bersosialisasi, dan melayani baik secara individu maupun kelompok. Untuk menciptakan suasana dan budaya kerja yang ideal, pemahaman fungsi otak itu juga perlu diimbangi juga dengan spirit dan keyakinan hakiki yang harus terus dipupuk dan ditumbuhkembangkan. Materi ESQ ini dibahas secara praktis dengan berbagai simulasi dan demonstrasi melibatkan seluruh peserta secara aktif dan menyenangkan.
PPPPTK PKn dan IPS terus melakukan berbagai upaya pengembangan kinerja SDM dilakukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan kepada seluruh pelanggan. Dengan meningkatnya mutu layanan tersebut, PPPPTK menargetkan untuk meraih predikat dari Wilayah Bebas dari Korupsi tahun 2022. ***