Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur (BBGP Jatim) mengawali tahun ini dengan melanjutkan kegiatan Program Sekolah Penggerak, yaitu Lokakarya Penguatan Literasi Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan 1 untuk Wilayah Provinsi Jawa Timur, pada 27 dan 28 Januari 2024. Peserta kegiatan Lokakarya Penguatan Literasi ini terdiri dari guru komite pembelajaran, kepala sekolah Penggerak, dan pengawas sekolah Penggerak dari wilayah Kabupaten Gresik, Kota Kediri, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Sumenep, Kota Batu, dan Kota Probolinggo.
Melalui lokakarya ini, para peserta diharapkan mampu memahami konsep literasi, menemukenali miskonsepsi literasi, merancang asesmen awal pembelajaran untuk memetakan kemampuan literasi murid, merancang strategi sekolah untuk menguatkan kecakapan literasi murid, dan bekerja sama merancang program literasi sekolah. Dengan kemampuan tersebut, para peserta pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kecakapan dan budaya literasi murid di sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajaran dalam lokakarya dirancang dengan alur MERRDEKA khas PGP dan PSP, yaitu: Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Refleksi Terbimbing, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antarmateri, dan Aksi Nyata.
Pertama, para peserta mulai dari diri dengan menjawab pertanyaan untuk menguji pemahaman awal terkait literasi. Selanjutnya, peserta mengeksplorasi konsep dengan mengakses materi tentang literasi yang disajikan dalam berbagai media. Ragam pembahasan mulai dari definisi, perkembangan pemaknaan, tujuan, hingga manfaat literasi. Pada tahap ini juga dibahas bagaimana mengeksplorasi rapor pendidikan untuk mengetahui jenjang kecakapan literasi murid dan indikator prioritas tiap jenjang pendidikan yang akan dipakai pada tahap selanjutnya. Setiap pembahasan diselingi dengan refleksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan objektif maupun subjektif untuk mengecek pemahaman akan materi.
Pada tahap refleksi terbimbing, guru diajak melakukan refleksi apakah praktik pembelajaran yang dilakukan sudah menguatkan literasi berdasarkan konsep yang tepat, sedangkan kepala sekolah dan pengawas melakukan refleksi apakah program literasi yang dilakukan sudah berdasarkan konsep yang tepat. Pada tahapan ini, fasilitator memberikan pertanyaan pemantik, penguatan, serta umpan balik untuk refleksi yang tengah dilakukan para peserta.
Pada tahap selanjutnya, kepala sekolah dan pengawas berkolaborasi menyusun strategi penguatan literasi di lingkungan akademik berdasarkan prinsip-prinsip disarikan dari gagasan Carol S. Beers, James W. Beers, dan Jeffrey O. Smith dalam buku mereka A Principal's Guide to Literacy Instruction. Sementara itu, guru menyusun rencana asesmen awal pembelajaran terkait kemampuan literasi murid.
Pada tahap elaborasi pemahaman dan koneksi antar materi, antarpeserta berdiskusi terkait hasil penugasan di tahap Ruang Kolaborasi, kemudian saling memberikan umpan balik. Fasilitator berperan meluruskan jika terdapat miskonsepsi pemahaman pada tahapan ini. Terakhir, para peserta memperbaiki hasil penugasan tahap sebelumnya untuk menjadi rencana aksi nyata.
Unduh: Lembar Kerja Penguatan Literasi
Program Sekolah Penggerak (PSP) adalah program transformasi sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yaitu kepala sekolah dan guru yang unggul. PSP akan mengakselerasi sekolah negeri maupun swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak satu hingga dua tahap lebih maju. Pada tahun ajaran 2023/2024, Kemendikbudristek menargetkan mencapai dua puluh ribu sekolah penggerak di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Hingga tahun ini, Provinsi Jawa Timur memiliki 2.128 sekolah yang mengikuti PSP, yaitu pada PSP Angkatan 1 sebanyak 293 sekolah, Angkatan 2 sebanyak 927 sekolah, dan Angkatan 3 sebanyak 908 sekolah, dengan rincian jenjang PAUD 763 sekolah, SD 849 sekolah, SMP 353 sekolah, SMA 123 sekolah, SLB sekolah, dan SLB 40 sekolah. ***