• Koordinasi Tim Kerja Membangun Rencana Kegiatan Tahun 2024

    Manajemen BBGP Jatim bersama tim kerja dan para koordinatornya mengadakan rapat koordinasi mempersiapkan rencana kegiatan selama satu tahun sebagai salah satu upaya peningkatan kinerja di Gedung Nusantara 2 BBGP Jatim, Kamis (25 Januari 2024).

  • Sosialisasi Hasil Pendampingan ZI WBK/WBBM 2023

    Sekretaris Tim Kerja RBI BBGP Jatim, Akhmadi, mempresentasikan persiapan pengisian SIAZIK, hasil dari Sosialisasi Pendampingan Pembangunan ZI WBK/WBBM di Lingkungan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Selasa (21/02/2023).

  • Komitmen Bersama Membangun ZI-WBK/WBBM

    Seluruh pegawai BBGP Jatim menandatangani Komitmen Bersama Membangun Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Sun Hotel Madiun, Sabtu (04/03/2023).

  • Evaluasi Rutin Jumat Sehat

    Setelah acara olahraga bersama tiap Jumat, pimpinan bersama karyawan BBGP Jatim melakukan evaluasi rutin atas kegiatan yang telah terselenggara selama seminggu. Seluruh peserta apel dapat memberikan masukan guna perbaikan-perbaikan kegiatan yang akan datang.

BBGP Jatim Bekali Pengawas Sekolah Menyongsong Peran Barunya sebagai Pendamping Sekolah Implementasikan Merdeka Belajar

Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Pelatihan Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar pada Satuan Pendidikan pada tahun ini dalam 3 tahap. Tahap 1 dilaksanakan pada 19 sampai dengan 23 Februari, tahap 2 pada 26 Februari sampai dengan 1 Maret 2024, dan tahap 3 pada 4 sampai dengan 8 Maret. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para pengawas sekolah yang ada di wilayah Jawa Timur agar siap melaksanakan peran baru mereka sebagai pendamping satuan pendidikan dalam meningkatkan kapasitas dan mutu layanan pendidikan yang berpusat pada peserta didik sebagaimana telah diatur dalam Perdirjen GTK Nomor 4831/B/HK.03.01/2023.

elatihan Peran Pengawas Sekolah Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar

Pengawas sekolah dibimbing agar mampu melakukan empat tahap siklus pendampingan, memahami kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan, merumuskan rencana pendampingan bersama kepala sekolah, melaksanakan pendampingan dengan metode coaching, mentoring, dan pemberian umpan balik, serta merefleksikan dan mengevaluasi hasil pendampingan. Narasumber yang mendampingi para peserta selama pelatihan adalah para fasilitator yang sebelumnya telah mengikuti bimbingan teknis maupun kegiatan Training of Trainers Transformasi Peran Pengawas Sekolah.

BBGP Jatim Bekali Pengawas Sekolah untuk Peran Barunya sebagai Pendamping Sekolah Implementasikan Merdeka Belajar

Mengapa Perlu Transformasi Peran Pengawas Sekolah?

Untuk mewujudkan visi Indonesia Maju yang berdaulat mandiri, dan berkepribadian melalui peserta didik yang memiliki Profil Pelajar Pancasila, Kemendikbudristek memfokuskan tidak hanya pada peningkatan mutu, tata kelola, dan akses pendidikan saja, tetapi juga pada pendidikan yang berpusat pada peserta didik dengan prinsip Merdeka Belajar, yaitu peningkatan kualitas pembelajaran bagi semua dan setiap peserta didik. Untuk itu, dibutuhkan upaya bersama para aktor kunci pendidikan di antaranya kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan pengawas sekolah. Agar kolaborasi dari semua unsur tersebut optimal, perlu adanya program pengembangan kompetensi mereka melalui peningkatan kualitas pendidikan dan manajemen talenta. Untuk itulah Kemendikbudristek mengembangkan Merdeka Belajar ke dalam serangkaian episode kebijakan mulai 2019. 

Visi pendidikan Indonesia

Transformasi peran guru berupa kepemimpinan pembelajaran dan kemandirian guru dalam pengembangan profesional dirinya dikembangkan melalui episode ke- 5, yaitu Program Guru Penggerak. Kebijakan transformasi sekolah kemudian menyusul melalui Episode ke-7, yaitu Program Sekolah Penggerak. Program akselerasi sekolah ini menggerakkan lima intervensi yang saling terkait dan tak terpisahkan: penguatan SDM sekolah, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data, digitalisasi sekolah, dan pendampingan konsultatif dan asimetris. Transformasi pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan diwujudkan dengan implementasi Kurikulum Merdeka Merdeka yang didukung dengan Platform Merdeka Mengajar (Episode ke-15) dan Rapor Pendidikan (Episode ke-19).  

Gambaran Sekolah Penggerak

Transformasi dan optimalisasi peran pengawas sekolah juga menjadi salah satu agenda perubahan. Peran pengawas sekolah yang sebelumnya adalah melaksanakan pembinaan, pelatihan profesional, pemantauan delapan SNP, dan melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah, digeser pada paradigma pendampingan dengan disahkannya Perdirjen GTK Nomor 4831/B/HK.03.01/2023 tentang Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar pada Satuan Pendidikan. 

Pelatihan Peran Pengawas Sekolah Pendampingan Satdik Perdirjen Baru


visualisasi siklus pendampingan pengawas sekolah

Pengawas sekolah yang sebelumnya dikenal sebagai sosok atasan yang kerap memunculkan jarak komunikasi bagi kepala sekolah, kini didorong untuk menjadi pendamping atau teman belajar bagi kepala sekolah, membersamai kepala sekolah dalam peningkatan kapasitas dan mutu layanan satuan pendidikan. 

 ***

Penulis: Abdul Rahman

Penyunting: Tricahyo A.

Share:

Kabupaten Jombang Latih Kepemimpinan dan Keterampilan Manajerial Kepala SD

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang bekerja sama dengan BBGP Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah di SMP Negeri 3 Peterongan, Kab. Jombang, 20 sampai dengan 23 Februari 2024. Sebanyak 146 kepala sekolah dasar se-Kabupaten Jombang dilatih para widyaiswara BBGP Jatim mendalami materi kepemimpinan dan keterampilan manajerial.

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Dasar Kab. Jombang

Kepala BBGP Provinsi Jawa Timur Abu Khaer mengapresiasi semangat Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk terus mengawal implementasi Kurikulum Merdeka. Apresiasi ituia  ungkapkan dalam dua bait sajak kuatrain berikut:

Bersua sahabat kepala sekolah alangkah senangnya, 
Memadukan gerak langkah untuk melanjutkan ikhtiar.
Membersamai guru dan anak murid menyongsong zamannya
Kuatkan gotong royong mewujudkan Merdeka Belajar.

Berbagi kabar dan praktik baik itulah yang kita suka
Refleksi bersama mengidentifikasi solusi.
Kita bersamai terus implementasi Kurikulum Merdeka
Siap sajikan menu pembelajaran yang berdifirensiasi

Abu Khaer kembali menggelorakan semangat Kurikulum Merdeka, di antaranya adalah mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada murid dan inklusif, yaitu ramah pada anak murid yang sangat beragam, serta mengutamakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dengan tidak memberikan calistung yang membebani sebelum membekali mereka dengan budi pekerti pada untuk menghadapi tantangan zaman. 

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Dasar Kab. Jombang

Dalam kesempatan ini, ia juga meminta kepada peserta mengenai apa yang dirasakan terkait fitur baru yang disediakan Platform Merdeka Mengajar (PMM), yaitu pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah. Dua orang peserta maju menanggapi.

Kiki Ratnaning Arimbi Kepala SDN Kayangan 1 menyampaikan bahwa ia sangat gembira dengan fitur baru PMM. Ia merasa terbantu karena kini pengelolaan kinerja bisa ia lakukan melalui daring tanpa kertas, begitu juga pengembangan kompetensi guru kini bisa ia lakukan tanpa harus riwa-riwi (red. bolak-balik bepergian), sehingga sangat menghemat waktu. 

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Dasar Kab. Jombang

"Dengan PMM, ibaratnya kita bisa menyelam sambil minum air. Misalnya kita bisa melakukan kegiatan rapat, sekaligus kita ikut webinar dalam satu waktu," jelasnya.

Berbeda dengan Sugeng Winardi, Kepala SDN Glagahan 2. Ia mengungkapkan keresahan yang terjadi di awal kemunculan fitur PMM itu. Banyak video berseliweran membahas fitur baru ini tanpa sumber yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya sehingga para kepala sekolah harus meraba-raba. 

"Tapi insya allah karena kita adalah kepala sekolah yang anti sambat (red. mengeluh), regulasi pemerintah yang dalam hal ini digaungkan BBGP Jatim kita dukung senyampang hal tersebut tidak mempersulit kinerja," timpal Sugeng.

Transformasi Model Kompetensi Kepala Sekolah 

Peserta dibagi ke dalam lima kelas, yang tiap kelas diampu oleh dua widyaiswara BBGP Jatim selaku fasilitator. Materi yang dibahas selama pelatihan adalah filosofi Kurikulum Merdeka, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan asesmennya, dan peralihan Model Kompetensi Kepala Sekolah dari Perdirjen Nomor 6565/B/GT/2020 ke Perdirjen 7327/B.B1/HK.03.01/2023. 

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Dasar Kab. Jombang 2

Berikut ini perbedaan Model Kompetensi Kepala Sekolah:

Perdirjen Nomor 6565/B/GT/2020 Perdirjen 7327/B.B1/HK.03.01/2023
Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah adalah representasi dari kompetensi kepemimpinan pendidikan yang terintegrasi, meliputi: Model Kompetensi Kepala Sekolah adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dari Kompetensi Teknis yang diperlukan dalam menjalankan tugas sebagai Kepala Sekolah. Kompetensi Teknis Kepala Sekolah terdiri atas:
  1. pengembangan diri dan orang lain dengan kompetensi sebagai berikut:
    1. menunjukkan praktik pengembangan diri berdasarkan kesadaran dan kemauan pribadi;
    2. mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran;
    3. berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi yang relevan dengan kepemimpinan sekolah untuk mengembangkan karier; dan
    4. menunjukkan kematangan spiritual, moral, dan emosi untuk berperilaku sesuai dengan kode etik
  1. Kompetensi kepribadian; kemampuan Kepala Sekolah dalam menunjukkan kualitas diri melalui kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik, pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi, dan memiliki orientasi berpusat pada peserta didik.
  1. kepemimpinan pembelajaran dengan kompetensi sebagai berikut:
    1. a. memimpin upaya pengembangan lingkungan belajar yang berpusat pada murid;
    2. b. memimpin perencanaan dan pelaksanaan proses belajar yang berpusat pada murid;
    3. c. memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses belajar yang berpusat pada murid; dan
    4. d. melibatkan orang tua/wali murid sebagai pendamping dan sumber belajar di sekolah.
  1. Kompetensi sosial; kemampuan Kepala Sekolah untuk memberdayakan warga satuan pendidikan, berkolaborasi dengan warga satuan pendidikan dan masyarakat, serta terlibat dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk peningkatan kualitas satuan pendidikan.
  1. kepemimpinan pengembangan sekolah dengan kompetensi sebagai berikut:
    1. a. memimpin program pengembangan sekolah untuk mengoptimalkan proses belajar murid dan mendukung kebutuhan masyarakat sekitar sekolah yang relevan; dan
    2. b. melibatkan orang tua/wali murid dan masyarakat dalam pengembangan sekolah
  1. kepemimpinan manajemen sekolah dengan kompetensi sebagai berikut:
    1. a. mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berorientasi pada murid; dan
    2. b. memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid. 
  1. Kompetensi profesional. kemampuan Kepala Sekolah untuk mengembangkan visi dan budaya belajar satuan pendidikan, menerapkan kepemimpinan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, serta mengelola sumber daya secara efektif, transparan, dan akuntabel.

Kabupaten Jombang memiliki 474 SD terdaftar di Dapodik. Pemerintah Kabupaten Jombang terus berupaya menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan untuk meningkatkan kompetensi SDM satuan pendidikannya, terutama dengan BBGP Jatim yang memiliki tugas pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan di wilayah Provinsi Jawa Timur. ***

Share:

Tingkatkan Kompetensi Guru Mapel Informatika SMP, BBGP Jatim Gelar Pelatihan

Untuk meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran Informatika jenjang SMP Jawa Timur, Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur (BBGP Jatim) menyelenggarakan Pelatihan Pengajaran Informatika bagi Guru SMP Jawa Timur Tahap 3 di kampus BBGP Jatim, Senin sampai dengan Jumat (19 - 23 Februari 2024). Pelatihan lima hari ini diikuti 97 guru mata pelajaran Informatika SMP dari Sekolah Penggerak Angkatan 1, 2, dan 3 seprovinsi Jawa Timur. Mereka dibekali beragam materi, antara lain pengantar informatika dalam kurikulum merdeka, pendekatan berpikir komputasional, literasi digital, analisis data, algoritma pemrograman, dan praktik lintas bidang (PLB).

Tingkatkan Kompetensi Guru Mapel Informatika SMP, BBGP Jatim Gelar Pelatihan

Para peserta dibimbing para ahli di bidang informatika, gabungan dari pengembang teknologi pembelajaran BBGP Jatim, pengembang teknologi pembelajaran Pusat Data dan Informasi Kemendikbudristek, dan tim Bebras Indonesia. Situs Bebras Indonesia melansir bahwa bebras adalah aktivitas ekstra kurikuler yang mengedukasi kemampuan problem solving dalam informatika dengan jumlah peserta terbanyak di dunia. Salah satu kegiatan Bebras Indonesia adalah menggelar lokakarya untuk memberi bekal kepada guru agar para guru mampu memperkenalkan konsep berpikir komputasi atau informatika

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang inisiatif internasional ini, sila jelajahi situs Bebras Indonesia   

Metode pelatihan yang digunakan menggabungkan pembelajaran online dan on-site. Pembelajaran online dilakukan melalui ruang kelas virtual, sedangkan pembelajaran on-site dilakukan dengan tatap muka langsung di ruang kelas. Hal ini memungkinkan para peserta untuk mendapatkan pembelajaran yang lebih komprehensif dan interaktif.

Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur (BBGP Jatim) menyelenggarakan Pelatihan Pengajaran Informatika bagi Guru SMP Jawa Timur Tahap 3

Mengapa Perlu Pelatihan Pengajaran Informatika?

Sumber daya pengajar di Sekolah Penggerak memiliki latar belakang pendidikan yang beragam. Masih banyak guru informatika SMP di Sekolah Penggerak yang bukan dari Sarjana Pendidikan Informatika atau Sarjana Informatika. Guru-guru tersebut memerlukan bekal pengetahuan dalam memahami konten pembelajaran dan cara mengajarkan Informatika di Fase D, yaitu Kelas VII, VIII dan IX. Pelatihan Pengajaran Informatika Bagi Guru SMP pada Sekolah Penggerak ini dilaksanakan untuk memberikan bekal filosofi dan pemahaman atas konten materi mata pelajaran Informatika serta pemahaman bagaimana cara mengajarkan materi tersebut. 

Reti Vera narasumber pelatihan informatika

Sementara itu, pembelajaran pengoperasian perkakas TIK di sekolah saja tidaklah cukup bagi generasi muda kita. Revolusi Industri telah menghadirkan cyber-physical system, tempat industri bersentuhan dengan dunia virtual. Interaksi manusia dan mesin memungkinkan teknologi terbaru muncul, seperti self-driving carhumanoidchat GPTInternet of Things (IoT), rekayasa genetika, dan sebagainya. Dikutip dari buku Tantangan Bebras Indonesia, siswa zaman sekarang perlu untuk mengembangkan keterampilan berpikir, menguasai pengetahuan tentang konten dari persoalan yang dihadapi (content knowledge), serta mempunyai kompetensi sosial dan emosional untuk mengarungi kehidupan dan lingkungan kerja yang semakin kompleks. Dalam bidang informatika, kemampuan berpikir yang perlu dikuasai sejak pendidikan dasar adalah computational thinking, yaitu proses berpikir untuk memformulasikan persoalan dan solusinya, sehingga solusi tersebut secara efektif dilaksanakan oleh sebuah agen pemroses informasi ("komputer", robot, atau manusia). 

Pada tahun-tahun sebelumnya, Informatika hanya diajarkan di tingkat perguruan tinggi. Saat ini, Informatika secara bertahap mulai diajarkan di jenjang pendidikan usia dini, dasar, dan menengah di Indonesia. Dalam Kurikulum Merdeka, mata pelajaran Informatika direncanakan untuk diterapkan secara nasional pada tahun akademik 2024/2025. Dengan pelatihan ini, para peserta sebagai guru informatika diharapkan memiliki pemahaman tentang struktur dan alur pengetahuan dari bidang keilmuan Informatika yang relevan untuk pembelajaran untuk menguatkan kemampuannya dalam mengajar Informatika, sehingga siap menyongsong rencana pengajaran Informatika dalam Kurikulum Merdeka 2024 dengan lebih kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. ***

Penulis: A. Rahman

Penyunting: Tricahyo A.

Share:

Lokakarya ke-4 Program Guru Penggerak Angkatan 9: Penguatan Praktik Coaching

Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur melaksanakan Lokakarya 4 Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9 di wilayah mitra yang meliputi seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur pada 17 dan 18 Februari 2024. Lokakarya 4 ini mengangkat tema Penguatan Praktik Coaching yang menjadi sarana untuk mengidentifikasi kekuatan dan merencanakan strategi perbaikan diri dalam proses pembelajaran yang berpihak pada murid. Dengan kemampuan coaching, para peserta juga diharapkan mampu melakukan rangkaian praktik supervisi akademik untuk rekan sejawat. 

Lokakarya ke-4 Program Guru Penggerak Angkatan 9 Penguatan Praktik Coaching

Pengajar praktik mengawali pembelajaran dengan menggugah semangat dan juga menyegarkan memori para peserta mengenai praktik coaching. Selanjutnya, peserta mereviu konsep dengan mengakses materi tentang praktik coaching, mulai dari definisi, macam-macam teknik, tujuan, hingga manfaat praktik coaching.

Pada tahap refleksi, para peserta diajak untuk melakukan refleksi terhadap pengalaman coaching-nya apakah sudah sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Setelah itu, para peserta memperagakan praktik coaching yang sudah dipelajari sebelumnya. Praktik coaching yang diperagakan para peserta beragam sesuai kemampuan dan keunikan masing-masing. Pada tahap ini juga sekaligus terjadi tanya jawab serta umpan balik antara peserta dan juga pengajar praktik. 

Lokakarya ke-4 Program Guru Penggerak Angkatan 9 Penguatan Praktik Coaching

Acara dilanjutkan dengan kegiatan praktik rangkaian supervisi akademik dengan pola pikir coaching. Pada tahap ini, para peserta diajari bagaimana menetapkan tujuan, membuat rencana, dan menentukan cara untuk mencapainya dalam meningkatkan kompetensi dan kematangan dirinya. Model coaching ini dikenal dengan TIRTA, yaitu:

  1. Tujuan: Menyampaikan tujuan coaching;
  2. Identifikasi:Memberikan pertanyaan-pertanyaan dan umpan balik yang mengarah pada identifikasi potensi coachee;
  3. Rencana Aksi: Memberikan pertanyaan-pertanyaan  dan umpan balik mengenai rencana aksi coachee dalam menyelesaikan permasalahannya; dan
  4. Tanggung jawab: memberikan pertanyaan-pertanyaan dan umpan balik mengenai komitmen coachee dalam menjalankan rencana aksinya.

Dengan latihan ini, peserta diharapkan mampu memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi pembelajaran berdasarkan data dan tingkat pencapaian murid. Kegiatan lokakarya ditutup dengan merefleksikan dan mengevaluasikan apa saja yang telah didapatkan dan kendala yang dihadapi selama acara. 

Lokakarya ke-4 Program Guru Penggerak Angkatan 9 Penguatan Praktik Coaching

International Coach Federation mendefinisikan coaching sebagai "... bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang merangsang dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif. Alih-alih mengajari, coaching lebih pada membantu rekan sejawat untuk belajar untuk memaksimalkan potensi diri dan profesional melalui proses merangsang dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatifnya. ***

Penulis: Galang Faisal Iqbal Subchaniyah

Penyunting: Tricahyo A.

Share:

BBGP Jatim Bekali Siswa-Siswi SMK Negeri Tutur dengan Materi Wawasan Kebangsaan

“Siapa Kita?”
“Siswa hebat SMK Negeri Tutur!”
“Mana dia?”
“Ini dia!”
“SMK! Bisa!”

Kunjungan Siswa SMK Tutur Pasuruan ke BBGP Jatim

Yel-yel tersebut membuka kegiatan kunjungan studi 102 siswa-siswi Kelas X bersama guru pembimbing SMK Negeri Tutur, Kabupaten Pasuruan di Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur, Kamis(15/02/2024). Ketua Program Keahlian Agribisnis Ternak SMKN Tutur, Dedi Muhammad, selaku ketua rombongan menyampaikan maksud dan tujuan SMKN Tutur datang berkunjung ke BBGP Jatim adalah untuk menambah ilmu dan wawasan kebangsaan bagi para muridnya. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih karena sudah diterima dengan baik dan sudah diberi fasilitas yang bagus.

“Semoga BBGP Jatim berkenan menerima kamu lagi tahun depan”, pungkasnya.

Kepala BBGP Jatim, Abu Khaer, dan Koordinator Kemitraan BBGP Jatim, Harnanto, menyambut rombongan di Gedung Proklamasi BBGP Jatim. Abu Khaer menyampaikan sepatah dua patah kata untuk menyambut dan mengapresiasi kunjungan studi ini. Ia memberi beberapa pertanyaan seputar Kemdikbudristek dan dunia pendidikan Indonesia untuk memantik semangat murid-murid SMKN Tutur. Mereka pun antusias merespon. Abu Khaer berpesan kepada murid-murid SMKN Tutur untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia dengan belajar tentang wawasan kebangsaan.

Foto bersama Kunjungan Siswa SMK Tutur Pasuruan ke BBGP Jatim

Untuk adik-adik peserta kunjungan, disuguhkan materi yang penting ditanamkan pada mereka sebagai generasi penerus, yaitu Wawasan Kebangsaan. Gatot Malady selaku penyaji mengajak murid-murid SMKN Tutur untuk bermain game menjawab pertanyaan dan kuis melalui platform Quizizz. Putra Rendika dan Dini, nama dua murid SMKN Tutur menjadi pemenang kuis tersebut, berhak mendapatkan hadiah dari BBGP Jatim.

Gatot Malady memberikan pertanyaan pada siswi SMKN Tutur

Gatot Malady memberikan pertanyaan pada siswi SMKN Tutur

Gatot Malady juga mengajukan beberapa pertanyaan seputar Wawasan Kebangsaan dengan suasana santai untuk menjajaki dan menyelami bagaimana jiwa-jiwa muda memahami bangsanya. Widyaiswara BBGP Jatim tersebut memberi coklat, merchandise, dan hadiah lainnya mengapresiasi antusiasme para murid.

Siswa-siswi ini berasal dari Program Keahlian Agribisnis Ternak Ruminansia SMKN Tutur

Siswa-siswi ini berasal dari Program Keahlian Agribisnis Ternak Ruminansia SMK (Ruminansia, dikenal masyarakat umum dengan hewan pemamah biak). Tujuan utama tur mereka adalah melaksanakan kunjungan kerja industri ke Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Kabupaten Malang. ***

Penulis: Galang Faisal Iqbal Subchaniyah
Penyunting: Tricahyo A.
Share:

Wujudkan Transformasi Peran Pengawas Sekolah, BBGP Jatim Gelar Training of Trainers

BBGP Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Training of Trainer (ToT) Transformasi Peran Pengawas Sekolah di Gedung Nusantara 2, BBGP Provinsi Jawa Timur pada 13, 15, dan 16 Februari 2024. Para widyaiswara dilatih mengontekstualisasikan peran baru pengawas sekolah dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar pada satuan pendidikan sebagaimana diatur dalam Perdirjen GTK Nomor 4831 Tahun 2023 ke dalam praktik yang lebih terukur dan berdampak pada tugas pengawas sekolah, kemudian mempersiapkan peningkatan kompetensi mereka sesuai peran baru itu.

Training of Trainer (ToT) Transformasi Peran Pengawas BBGP Provinsi Jawa Timur

Dua orang widyaiswara BBGP Provinsi Jawa Timur, Prayogo Kusumaryoko dan Kadis, bertindak selaku fasilitator ToT. Di samping sebagai narasumber internal BBGP Jatim, mereka berdua juga merupakan narasumber nasional yang mengawal bimbingan teknis peran pengawas sekolah di tingkat pusat. Materi inti yang mereka sampaikan untuk dipelajari peserta terdiri dari tiga modul berikut.

Modul A Transformasi Peran Pengawas Sekolah

  1. Esensi Peran Baru Pengawas Sekolah dalam Perdirjen GTK Nomor 4831/B/HK.03.01/2023
  2. Tujuh Prinsip Pendampingan
  3. Perencanaan Berbasis Data

Modul B Keterampilan Pengawas Sekolah dalam Peran Baru

  1. Metode Pendampingan
  2. Pendekatan Coaching
  3. Fasilitasi Yang Memberdayakan
  4. Consulting Yang Membangun

Modul C Siklus Pendampingan

  1. Perencanaan Pendampingan 
  2. Pendampingan terhadap Perencanaan Program Kerja dan Anggaran Satuan Pendidikan
  3. Pendampingan terhadap Pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran Satuan Pendidikan
  4. Pelaporan Pendampingan
Training of Trainer (ToT) Transformasi Peran Pengawas BBGP Provinsi Jawa Timur

Unduh:

Wujudkan Pengawas Sekolah yang Kompeten dan Adaptif, BBGP Jatim Gelar ToT

Banyak pertanyaan menarik diajukan peserta terkait agenda perubahan peran pengawas sekolah ini. Di antaranya yang ditanyakan salah satu peserta: “PPPK kan boleh menjadi kepala sekolah. Apakah PPPK juga boleh menjadi pengawas sekolah?”

“Untuk sekarang mungkin belum bisa, tetapi di masa-masa mendatang bisa jadi PPPK menjadi pengawas sekolah. Namun untuk saat ini regulasinya belum ada”, jawab Prayogo yang juga merupakan anggota tim pengembang ketiga modul yang sedang diajarkan.

Transformasi Peran Pengawas Sekolah, BBGP Jatim Gelar Training of Trainers

Diharapkan dengan mengikuti ToT ini, para peserta dapat memahami kebijakan transformasi peran pengawas sekolah dan mampu menjadi pelatih yang handal dalam mempersiapkan pengawas sekolah dengan peran barunya itu.

Pengawas sekolah yang sebelumnya dikenal sebagai sosok atasan yang kerap memunculkan jarak komunikasi bagi kepala sekolah, kini didorong untuk menjadi pendamping atau teman belajar bagi kepala sekolah, yaitu membersamai Kepala Sekolah dalam peningkatan kapasitas dan mutu layanan satuan pendidikan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan menggunakan strategi serta metode yang relevan dan menekankan pada diferensiasi kebutuhan masing-masing satuan pendidikan. Dengan mengikis sekat relasi hierarkis antara kedua aktor kunci pendidikan tersebut, kolaborasi yang bermakna bagi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dapat terbangun dan perlahan membudaya. ***

Penulis: Abdul Rahman, Galang Faisal Iqbal Subchaniyah

Penyunting: Tricahyo A.

Share:

Sejarah Hari Pers Nasional

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) adalah organisasi wartawan pertama di Indonesia yang dibentuk dalam kongres di Surakarta, pada 9 - 10 Februari 1946. Kongres wartawan pertama ini menghasilkan pengurus organisasi dengan Mr. Sumanang Surjowinoto sebagai Ketua PWI pertama, Sudarjo Tjokrosisworo sebagai sekretarisnya, bersama delapan anggota lainnya. 

kongres perdana wartawan indonesia di Surakarta, pada 9 - 10 Februari 1946

Pada masa itu, Indonesia sedang mengalami momen-momen kritis mempertahankan kemerdekaan pasca-proklamasi 1945. Berbekal Civil Affairs Agreement, Belanda tengah berusaha menjajah kembali wilayah kedaulatan Indonesia, baik melalui upaya diplomasi maupun militer. Pada akhir 1945, Belanda alias Netherland Indies Civil Administration (NICA) berhasil mendarat dengan membonceng tentara sekutu di kota-kota kunci Indonesia. Situasi keamanan yang makin memburuk membuat pemerintah Indonesia memindahkan ibukotanya dari Jakarta ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946.

Di tengah situasi genting itulah PWI lahir. Kelahirannya melambangkan kesatuan wartawan Indonesia bahu membahu bersama rakyat dalam perjuangan membela bangsa dan negara dari bahaya yang mengancam kedaulatannya. Tekad itu kentara dari tujuan kepengurusan dalam mengoordinasi barisan pers nasional: "Menghancurkan sisa-sisa kekuasaan Belanda, mengobarkan nyala revolusi, dengan mengobori semangat perlawanan seluruh rakyat terhadap bahaya penjajahan, menempa persatuan nasional, untuk keabadian kemerdekaan bangsa dan penegakan kedaulatan rakyat."

kongres pertama wartawan indonesia di Surakarta, pada 9 - 10 Februari 1946

Segera pada tahun itu, bermunculan berbagai surat kabar baru dengan tekad yang sama. Berbagai usaha dikobarkan para penulis militan dalam menjaga martabat kemerdekaan bangsa dengan segala keterbatasan: mulai dari menulis rubrik satir untuk mengkritis ketidakadilan penjajah, menggratiskannya bagi rakyat umum, hingga mengedukasi rakyat lewat tulisan maupun corong radio dari desa ke desa.

Tanggal 9 Februari kemudian ditetapkan pemerintah sebagai Hari Pers Nasional (HPN) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985 tentang Hari Pers Nasional yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985.

Hingga kini, HPN diperingati setiap tahun. Perayaan HPN tahun ini akan diadakan di Jakarta pada 17 - 20 Februari mendatang, dengan tekad "Mengawal Transisi kepemimpinan Nasional dan menjaga keutuhan Bangsa".

Semangat jurnalis tak kenal lelah dalam menggali fakta dan menyampaikan informasi yang relevan. Jurnalis, teruslah menjaga integritas profesionalisme, dengan menyuarakan nilai-nilai kebenaran demi keselamatan bangsa ini. Selamat Hari Pers Nasional 2024! 

***

Sumber:

pwi.or.id (sejarah)

anri.go.id (foto)

Seabad Pers Kebangsaan 1907 - 2007 (unduh gratis di googlebook)

Pers Indonesia (unduh gratis di googlebook)

Rushdy Hoesein, Terobosan Sukarno dalam Perjanjian Linggarjati (googlebook)

PWI 55 TAHUN : Menegakkan Profesionalisme dan Etika Pers di Era Multimedia (googlebook)


#pwi #HariPersNasional2024

#persatuanwartawanindonesia #keutuhanbangsa #hutpwi #BBGPJatim

Share:

Seminar Pembelajaran Berdiferensiasi Tingkatkan Kompetensi Anggota MGMP IPA SMP Kabupaten Gresik

Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur menerima kunjungan studi lima puluh anggota MGMP IPA SMP Kabupaten Gresik di Ruang Teater BBGP Jatim, Rabu (07/02/2024). Pembina MGMP IPA SMP Kabupaten Gresik, Agus Marzuki, memaparkan bahwa tujuan kunjungan yang dikemas dalam bentuk seminar tersebut antara lain untuk belajar bareng dengan BBGP Jatim tentang pembelajaran berdiferensiasi sehingga peserta dapat mempraktikkannya saat kembali bertugas di sekolah masing-masing. Ia juga berharap dilaksanakannya seminar ini dapat menambah keyakinan dan kemantapan para peserta saat menyampaikan pembelajaran kepada murid-muridnya.

MGMP IPA SMP Kab Gresik Seminar Pembelajaran Berdiferensiasi

M. Nasikh Lil Sidi selaku Kepala Bagian Umum BBGP Jatim menyambut dan mengapresiasi inisiatif komunitas belajar seperti MGMP dalam meningkatkan kompetensi para anggotanya. Ia mengingatkan bahwa para peserta juga dapat secara mandiri terus meng-update informasi melalui Platfrom Merdeka Mengajar (PMM). Melalui PMM, kini para guru dan kepala sekolah dapat mengelolan kinerjanya dengan memanfaatkan rapor pendidikan sebagai acuan pertimbangannya. Nasikh menyatakan pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah merupakan terobosan terbaru di PMM, sehingga wajar jika masih banyak guru dan tenaga pendidik belum mendapatkan pemahaman mendalam bagaimana cara mengisinya.

“Saat ada perubahan pasti ada sisi positif dan negatif yang berdampak, pasti juga ada salah dan benar dalam sesuatu yang baru”, ujarnya.

Agus MGMP IPA SMP Kab Gresik Seminar Pembelajaran Berdiferensiasi

Kabag BBGP Jatim tersebut berharap supaya sinau bareng ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kompetensi para peserta, tetapi juga terhadap BBGP Jatim sehingga mendapat umpan balik tentang apa saja yang dibutuhkan oleh guru dan tenaga kependidikan. Ia juga membuka lebar kesempatan kepada para guru dan tenaga kependidikan untuk berkunjung di BBGP Jatim.

“Silahkan bapak dan ibu untuk sering-sering berkunjung ke tempat kami, karena BBGP Jatim merupakan rumah belajar bagi guru dan tenaga kependidikan”, pungkasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Kadis, widyaiswara BBGP Jatim. Kadis mengawali presentasinya dengan menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka pada dasarnya memudahkan para guru dan tenaga pendidik. Jika di kurikulum sebelumnya (K13) yang awalnya ada KI-1 dan KD-1 sampai dengan KI-4 dan KD-4, maka di Kurikulum Merdeka itu semua dijadikan satu yang disebut dengan Capaian Pembelajaran (CP). Dengan membaca CP, guru dapat dengan mudah membuat konten pembelajaran dan menentukan kompetensi yang akan disampaikan kepada muridnya. Setelah membuat konten dan menentukan kompetensi, para guru dan tenaga pendidik dapat menciptakan indikator pembelajaran dengan mudah. 

Kadis dalam Seminar Pembelajaran Berdiferensiasi MGMP IPA SMP Kab Gresik

Selanjutnya Kadis memaparkan materi inti yaitu Pembelajaran Berdiferensiasi, pembelajaran yang mendukung perkembangan semua murid di kelas. Beliau menjelaskan ciri-ciri dan prinsip-prinsip pembelajaran berdiferensiasi dengan sangat detail. Profil belajar menjadi bab terakhir yang disampaikan beliau sebelum memasuki sesi tanya-jawab. Hanya ada satu pertayaan yang muncul dalam sesi tanya-jawab karena keterbatasan waktu yang ada. Pertanyaan tersebut berasal dari peserta perempuan yang tidak menyebutkan namanya.

“Capaian Pembelajaran (CP) adalah fase akhir yang harus dicapai murid. Bagaimana menentukan CP sesuai keinginan sendiri, sedangkan buku-buku yang beredar di kalangan murid sudah mengelompokkan babnya sesuai dengan karangan penulis? Misal kita(guru) sudah menentukan bab A untuk kelas 8, tetapi di dalam buku yang beredar di kalangan murid bab A ada di buku kelas 7” tanya peserta tersebut.

"Capaian Pembelajaranlah yang harus digunakan sebagai patokan. Buku hanya sebagai salah satu sumber, maka kecermatan Bapak/Ibu memahami Capaian Pembelajaran membantu untuk menentukan pengalaman belajar dan sumber belajar”, jawabnya sekaligus mengakhiri materi seminar hari ini. ***

Penulis: Galang Faisal Iqbal Subchaniyah

Fotografer: Ali Sofyan, Arindya Bilqis Khoirunnisa

Penyunting: Tricahyo A.

Share:

BBGP Jatim Bekerja Sama dengan Dinas Pendidikan Kota Blitar Perkuat Kompetensi Kepala SD Kota Blitar

Sebagai upaya meningkatkan kompetensi manajerial dan supervisi kepala sekolah dasar negeri dalam pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah, Dinas Pendidikan Kota Blitar bekerja sama dengan BBGP Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah selama 3 hari, mulai 5 hingga 7 Februari 2024.  Kegiatan peningkatan kompetensi yang bertempat di Aula Madya Kridha Dinas Pendidikan Kota Blitar ini dihadiri 48 peserta yang merupakan kepala sekolah dasar negeri se-Kota Blitar.

Dinas Pendidikan Kota Blitar bekerja sama dengan BBGP Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan “Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah"

Kegiatan yang dilaksanakan dengan alokasi waktu 24 JP ini dibuka oleh Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Kota Blitar, Muhammad Arifin. Ia menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini bisa meningkatkan kompetensi peserta untuk memperbaiki mutu sekolahnya. Kepala BBGP Jatim, Abu Khaer, juga turut hadir dan menyampaikan arahan pada para peserta untuk menginstall dan memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) secara maksimal untuk meningkatkan kinerja guru.

Abu Khaer install pmm Peningkom KS Dinas Pendidikan Kota Blitar
Materi inti disampaikan oleh dua orang widyaiswara BBGP Jawa Timur, Erwan Yuniardi dan Rif'atul Fikriya. Erwan memfokuskan pada pembahasan Kompetensi Manajerial dan Kompetensi Supervisi yang harus dikuasai kepala sekolah. Sementara itu, Fikriya memaparkan bagaimana pengelolaan dan praktik penilaian kinerja kepala sekolah, khususnya melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM). Ia juga menekankan pada pentingnya komunikasi efektif dalam meningkatkan kinerja guru.
Erwan Yuniardi dalam Peningkom KS Dinas Pendidikan Kota Blitar

Rifatul Fikriya dalam Peningkom KS Dinas Pendidikan Kota Blitar

Program peningkatan kompetensi kepala sekolah merupakan program berkelanjutan Kemendikbudristek. Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur sebagai UPT Kemendikbudristek bertanggung jawab merencanakan dan melaksanakannya sebagaimana amanat yang termaktub dalam Peraturan Mendikbudristek Nomor 14 Tahun 2022. ***

Penulis: Abdul Rahman
Fotografer: Djoko Purnomo
Penyunting: Tricahyo Abadi
Share:

HIMPAUDI Gedangan Sidoarjo Sinau Bareng BBGP Jatim tentang Cara Pengisian SKP di PMM

Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, melaksanakan kunjungan studi di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur pada Selasa, (06/02/2024). Kunjungan studi bertajuk "Mlaku-Mlaku Sinau Bareng" tersebut diikuti 60 peserta yang terdiri dari guru dan kepala sekolah PAUD di kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo. Ketua HIMPAUDI Kecamatan Gedangan, Uliatul Hidayah, menyampaikan bahwa tujuan utama kunjungan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi para pendidik PAUD di wilayahnya.

Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, melaksanakan kunjungan studi di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur pada Selasa (06/02/2024)

"Kami ingin belajar bersama dan mendapatkan penguatan implementasi Kurikulum Merdeka melalui platform PMM," ujar Hidayah.

Kepala BBGP Jawa Timur, Abu Khaer, menyambut baik kunjungan HIMPAUDI Gedangan. Ia menyampaikan bahwa BBGP sebagai lembaga yang bertugas mengembangkan dan memberdayakan guru, siap membantu para pendidik PAUD dalam meningkatkan kompetensinya.

"Kami mengapresiasi prakarsa dan niat mulia HIMPAUDI Gedangan untuk belajar bersama," ujar Abu Khaer, "BBGP siap membantu para pendidik PAUD dalam memahami Kurikulum Merdeka dan mengimplementasikannya melalui platform PMM.", lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Abu Khaer memperkenalkan aplikasi PMM kepada para peserta dan mengajak mereka untuk menginstalnya dan mendorong mereka untuk memanfaatkannya dalam pembelajaran.

"PMM adalah alat bantu yang disediakan bagi guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas kinerja dan kompetensi," jelas Abu Khaer. "Fitur-fitur dalam PMM tidak bersifat wajib dan tidak memiliki tenggat waktu, sehingga para pendidik dapat menggunakannya dengan fleksibel."

Abu Khaer juga mengajak para peserta untuk menyanyikan lagu “Aja Dibandhingke” yang dibawakan penyanyi cilik Farel Prayoga. Menurutnya, lagu yang sering ia nyanyikan bersama para guru dan tenaga kependidikan ini sesuai dengan ruh Merdeka Belajar, sehingga cocok dinyanyikan sebagai pengingat bagi para pendidik supaya tidak membanding-bandingkan anak didiknya, karena setiap manusia memiliki keunikan masing-masing.

HIMPAUDI Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo kunjungan studi BBGP Jatim

Materi Sinau Bareng diisi oleh Prayogo Kusumaryoko selaku Penanggung Jawab Manajemen Talenta Guru dan Kepala Sekolah di BBGP Jatim. Ia menyosialisasikan cara pengisian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) di PMM. Fitur pengelolaan kinerja di PMM ini memudahkan para guru dan kepala sekolah untuk mengelola kinerjanya, karena terhubung dengan Rapor pendidikan.

Di awal sambutan Abu Khaer mengingatkan para peserta untuk memanfaatkan secara maksimal Platform Merdeka Mengajar (PMM), kemudian mengajak mereka untuk menyanyikan lagu “Aja Dibandhingke” yang sempat popular dinyanyikan oleh penyanyi cilik Farel Prayoga beberapa tahun lalu. Menurutnya, lagu ini sesuai dengan ruh Merdeka Belajar, jadi cocok dinyanyikan sebagai pengingat bagi para guru supaya tidak membanding-bandingkan anak didiknya, karena setiap manusia memiliki keunikan masing-masing.

Rapor Pendidikan menampilkan kondisi satuan pendidikan berdasarkan data dari hasil asesmen dan survei-survei nasional yang melibatkan satuan pendidikan dan daerah, sehingga dapat dijadikan acuan dalam mengidentifikasi masalah, merefleksikan akarnya, lalu membenahi kualitas pendidikan di sekolah masing-masing. Hasil asesmen Rapor Pendidikan menjadi dasar pertimbangan guru memilih target atau sasaran rencana kinerja yang dia ingin tingkatkan. Setelah melaksanakan rencana hasil kinerjanya, guru dan kepala sekolah akan dapat bersama-sama menganalisis perbandingan sebelum dan sesudah kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Materi diisi oleh Prayogo Kusumaryoko selaku Penanggung Jawab Manajemen Talenta Guru dan Kepala Sekolah di BBGP Jatim. Ia menyosialisasikan cara Pengisian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) di PMM

Para peserta Sinau Bareng sangat antusias mengikuti acara, hingga tak terasa kegiatan telah berakhir. Salah seorang peserta, Sudarmaji, mengungkapkan kesannya terhadap kunjungan studi dan pelayanan BBGP Provinsi Jawa Timur.

“Luar biasa pelayanan di sini. Penerimaan tamunya luar biasa, ilmu dan wawasan yang kami dapat juga banyak. Teman-teman peserta dapat memahami isi materi dengan baik sehingga nantinya bisa menjadi pencerahan bagi kualitas Pendidikan di Indonesia” pungkasnya. ***

Penulis: Abdul Rahman, Galang Faisal Iqbal Subchaniyah

Fotografer: Ali Sofyan, Arindya Bilqis Khoirunnisa

Penyunting: Tricahyo Abadi

Share:

BBGP Jawa Timur Siap Bantu Guru Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris

Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur menerima kunjungan studi tujuh puluh orang anggota MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Lumajang, Selasa (06/02/2024). Ketua MGMP Bahasa Inggris SMP Kabupaten Lumajang, Ahmad Hadiwijaya, mengatakan bahwa tujuan kunjungan ini di samping untuk mempererat tali silaturahmi dengan BBGP Jawa Timur adalah untuk mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru bagi guru-guru Bahasa Inggris Kabupaten Lumajang yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah masing-masing.

"Kami berharap dengan kunjungan ini, anggota MGMP dapat menjadi lebih aktif dan kreatif dalam mengajar Bahasa Inggris," ujar Hadiwijaya.

kunjungan studi 70 orang anggota MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Lumajang

Kepala BBGP Jawa Timur, Abu Khaer, menyambut baik kunjungan komunitas belajar antar-sekolah tersebut. Sebagaimana di dalam forum lainnya, Abu Khaer selalu mengajak para peserta untuk menginstal aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM), terobosan yang dibangun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka. Melalui PMM, guru mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. Abu Khaer mengajak para peserta untuk terus update dan upgrade mindset, skillset, dan toolset-nya. 

"Kami ingin belajar bersama dengan guru-guru tentang bagaimana mengantarkan dan membelajarkan Bahasa Inggris kepada murid-murid. Kami yakin dengan kerja sama yang baik antara BBGP Provinsi Jawa Timur dan MGMP Bahasa Inggris SMP Kabupaten Lumajang, kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di Kabupaten Lumajang akan semakin meningkat," ujarnya.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari widyaiswara BBGP Jatim. Narasumber pertama adalah Prayogo Kusumaryoko selaku penanggung jawab Manajemen Talenta Guru dan Kepala Sekolah di BBGP Jatim. Ia menyampaikan materi tentang Pengembangan Kompetensi Guru dan Kepala Sekolah melalui Pemberdayaan Komunitas Belajar. Poin-poin yang disampaikan antara lain observasi praktik kinerja, penilaian kinerja, pengembangan kompetensi, dan strategi pemberdayaan komunitas belajar. 

Pengembangan Kompetensi Guru dan Kepala Sekolah melalui Pemberdayaan Komunitas Belajar

"Guru Bahasa Inggris bukanlah impian terakhir yang bisa dicapai Bapak/Ibu, masih banyak peluang lain yang lebih besar bisa diambil," ujar Prayogo di akhir paparannya untuk mendorong semangat para peserta.             

Materi selanjutnya tentang Model Kompetensi Guru disampaikan oleh Meita Purnamasari Agustin. Tujuan penyampaian materi tersebut adalah bersama-sama memahami pengembangan model kompetensi guru dan menyusun strategi dalam upaya pengembangan kompetensi tugas profesi guru. Meita mengajak para peserta untuk mengimplementasikan praktik-praktik mengajar yang lebih menekankan pada interaksi antara guru dan murid. Ia juga mengingatkan para peserta agar harus lebih peka sebagai guru dengan keadaan murid-muridnya dan untuk terus belajar terutama sebelum menyampaikan pelajaran agar tidak terjadi malapraktik di dunia pendidikan yang dapat berdampak jangka panjang.

Meita Purnamasari Agustin tentang Model Kompetensi Guru

Di akhir materi Meita menyampaikan bahwa dari lima tingkat taksonomi penguasaan kompetensi para guru, para peserta kunjungan studi rata-rata sudah berada pada level empat dan lima. Pada level 4, guru hendaknya mampu berkolaborasi dan berbagi praktik baik dengan guru-guru lainnya untuk mengembangkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip teori dan praktik dalam mengelola pembelajaran, pengetahuan profesional, pengelolaan diri, serta pengelolaan relasi. Pada level 5, guru mampu membimbing guru lain dalam mengembangkan dan menggunakan pengetahuan tersebut. Pengembangan dan pendayagunaan kompetensi guru itu muaranya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. ***

Penulis: Abdul Rahman, Galang Faisal Iqbal Subchaniyah

Fotografer: Ali Sofyan, Arindya Bilqis Khoirunnisa

Penyunting: Tricahyo Abadi

Share:

Lokakarya Komunitas Belajar PSP Angkatan 2 Jatim: Siap Bangun Kombel untuk Pendidikan Berkualitas

BBGP Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Lokakarya Komunitas Belajar 1 Program Sekolah Penggerak Angkatan 2 di wilayah Jawa Timur pada 3, 4, dan 17 Februari 2024. Sasaran lokakarya ini berjumlah total 3.224 peserta, terdiri dari 923 kepala Sekolah, 1.846 guru komite pembelajaran, dan 455 pengawas sekolah yang berasal dari 18 kabupaten/kota, yaitu Kab. Bangkalan, Kab. Blitar, Kab. Gresik, Kab. Jember, Kab. Jombang, Kab. Lamongan, Kab. Lumajang, Kab. Madiun, Kab. Nganjuk, Kab. Ngawi, Kab. Pasuruan, Kab. Sidoarjo, Kab. Situbondo, Kab. Sumenep, Kota Batu, Kota Kediri, Kota Probolinggo, dan Kota Surabaya. Lokakarya ini bertujuan untuk mengasah kompetensi pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru dalam perencanaan pengembangan komunitas belajar di satuan pendidikan.
Lokakarya Komunitas Belajar PSP Angkatan 2 Jatim: Siap Bangun Kombel untuk Pendidikan Berkualitas
Materi kegiatan disampaikan dengan alur MERRDEKA, yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaboarasi Pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi Nyata.

Pada tahap awal, peserta menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif terkait dengan komunitas belajar di satuan pendidikan kemudian mendiskusikannya dengan panduan fasilitator. Pada tahap selanjutnya, fasilitator menjelaskan materi dan konsep komunitas belajar kemudian peserta membuat refleksi terkait materi pembelajaran yang telah diterima.
Peserta melakukan diskusi tentang pengembangan komunitas belajar dalam satuan pendidikan
Dalam ruang kolaborasi, peserta mendiskusikan bagaimana mengembangkan komunitas belajar dalam satuan pendidikan, kemudian melakukan refleksi mengenai tantangan apa saja yang terjadi dalam pengembangannya dengan arahan fasilitator.

Selanjutnya peserta membuat rencana pengembangan komunitas belajar berdasarkan hasil analisis kebutuhan satuan pendidikan kemudian saling berbagi hasil pembuatan rencana pengembangan komunitas belajar, mendiskusikannya. Berdasarkan umpan balik selama diskusi, peserta merevisi rencana pengembangan komunitas belajar yang telah disusun.
Peserta melakukan refleksi mengenai tantangan yang mungkin terjadi
Pada sesi akhir, peserta melakukan diskusi dan membuat kesimpulan terkait pembelajaran yang telah diperoleh hari ini, kemudian membuat rencana aksi nyata perencanaan pengembangan komunitas belajar.

Komunitas belajar dibangun di sekolah untuk menumbuhkan budaya belajar bersama, berbagi praktik baik, dan berdiskusi untuk memecahkan masalah/tantangan belajar peserta didik secara berkelanjutan, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. ***
Penulis: Abdul Rahman
Share:

Update Informasi

Perpindahan KS Sekolah Penggerak
  1. Membuat Berita Acara difasilitasi oleh Dinas.
  2. Dinas berkoordinasi dengan BBPMP Jatim dengan membuat surat (dilampiri BA) dialamatkan kepada Dirjen PDM tembusan ke Kepala BBPMP Jatim dan Kepala BBGP Jatim.
  3. BBPMP Jatim akan memberikan link usulan perubahan KS tsb.
  4. Setelah disetujui dan keluar SK dari Dirjen PDM, Tim Kerja PSP di Dit. KSPS dan Tendik akan memberikan informasi ke TIm Pengembang SimPKB agar KS baru tsb disinkronkan ke Program Sekolah Penggerak di SimPKB.
  5. Laporan PMO oleh KS khusus bulan Agustus, terakhir tanggal 20 September 2023.
Sekolah Penggerak (03/05/2023)
  1. Ploting FSP dengan sekolah dampingan sedang proses dikerjakan.
  2. Penyamaan persepsi FSP seluruhnya dilakukan oleh Direktorat sehingga undangan dll. akan disampaikan oleh direktorat.
  3. Di wilayah lain juga sedang proses ploting, dan penugasan sebagai NS Pelatihan KP menunggu selesainya kegiatan Penyamaan persepsi FSP tersebut.
Pengelolaan Kinerja PMM (09/01/2024)
  • Perencanaan Pengelolaan Kinerja dapat dilakukan hingga 31 Januari 2024. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan ke tahap Pelaksanaan. Jadi, Anda masih memiliki waktu untuk memahami langkahnya dan mendiskusikan rencana kinerja Anda bersama kepala sekolah.

Info Internal

SKP dan Kehadiran
  1. Rekap data presensi dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 3 Setiap Awal Bulan.
  2. Apabila ada ketidaksesuaian data, mohon segera konfirmasi ke bagian Subpokja Tatalaksana dan Kepegawaian sebelum tanggal 3 di awal bulan.
  3. Dimohon untuk mengisi Log Harian setiap hari.
catatan:
  • pengecekkan kehadiran pada laman kehadiran GTK dilakukan setiap hari diatas pukul 13.00 WIB;
  • dimohon dapat berkonfirmasi, apabila ada yang belum sesuai dengan kehadirannya;
  • Konfirmasi kehadiran dapat disampaikan kepada admin kehadiran masing-masing kantor (Admin Kehadiran Kantor Batu/Admin Kehadiran Kantor Sidoarjo);
  • dimohon Pokja menginformasikan kepada Kepegawaian terkait kepanitian apabila ada update nama-nama petugas yang ditunjuk/diganti.

Logo RBI