Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur menerima kunjungan studi tujuh puluh orang anggota MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Lumajang, Selasa (06/02/2024). Ketua MGMP Bahasa Inggris SMP Kabupaten Lumajang, Ahmad Hadiwijaya, mengatakan bahwa tujuan kunjungan ini di samping untuk mempererat tali silaturahmi dengan BBGP Jawa Timur adalah untuk mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru bagi guru-guru Bahasa Inggris Kabupaten Lumajang yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah masing-masing.
"Kami berharap dengan kunjungan ini, anggota MGMP dapat menjadi lebih aktif dan kreatif dalam mengajar Bahasa Inggris," ujar Hadiwijaya.
Kepala BBGP Jawa Timur, Abu Khaer, menyambut baik kunjungan komunitas belajar antar-sekolah tersebut. Sebagaimana di dalam forum lainnya, Abu Khaer selalu mengajak para peserta untuk menginstal aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM), terobosan yang dibangun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka. Melalui PMM, guru mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. Abu Khaer mengajak para peserta untuk terus update dan upgrade mindset, skillset, dan toolset-nya.
"Kami ingin belajar bersama dengan guru-guru tentang bagaimana mengantarkan dan membelajarkan Bahasa Inggris kepada murid-murid. Kami yakin dengan kerja sama yang baik antara BBGP Provinsi Jawa Timur dan MGMP Bahasa Inggris SMP Kabupaten Lumajang, kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di Kabupaten Lumajang akan semakin meningkat," ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari widyaiswara BBGP Jatim. Narasumber pertama adalah Prayogo Kusumaryoko selaku penanggung jawab Manajemen Talenta Guru dan Kepala Sekolah di BBGP Jatim. Ia menyampaikan materi tentang Pengembangan Kompetensi Guru dan Kepala Sekolah melalui Pemberdayaan Komunitas Belajar. Poin-poin yang disampaikan antara lain observasi praktik kinerja, penilaian kinerja, pengembangan kompetensi, dan strategi pemberdayaan komunitas belajar.
"Guru Bahasa Inggris bukanlah impian terakhir yang bisa dicapai Bapak/Ibu, masih banyak peluang lain yang lebih besar bisa diambil," ujar Prayogo di akhir paparannya untuk mendorong semangat para peserta.
Materi selanjutnya tentang Model Kompetensi Guru disampaikan oleh Meita Purnamasari Agustin. Tujuan penyampaian materi tersebut adalah bersama-sama memahami pengembangan model kompetensi guru dan menyusun strategi dalam upaya pengembangan kompetensi tugas profesi guru. Meita mengajak para peserta untuk mengimplementasikan praktik-praktik mengajar yang lebih menekankan pada interaksi antara guru dan murid. Ia juga mengingatkan para peserta agar harus lebih peka sebagai guru dengan keadaan murid-muridnya dan untuk terus belajar terutama sebelum menyampaikan pelajaran agar tidak terjadi malapraktik di dunia pendidikan yang dapat berdampak jangka panjang.
Di akhir materi Meita menyampaikan bahwa dari lima tingkat taksonomi penguasaan kompetensi para guru, para peserta kunjungan studi rata-rata sudah berada pada level empat dan lima. Pada level 4, guru hendaknya mampu berkolaborasi dan berbagi praktik baik dengan guru-guru lainnya untuk mengembangkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip teori dan praktik dalam mengelola pembelajaran, pengetahuan profesional, pengelolaan diri, serta pengelolaan relasi. Pada level 5, guru mampu membimbing guru lain dalam mengembangkan dan menggunakan pengetahuan tersebut. Pengembangan dan pendayagunaan kompetensi guru itu muaranya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. ***
Penulis: Abdul Rahman, Galang Faisal Iqbal Subchaniyah
Fotografer: Ali Sofyan, Arindya Bilqis Khoirunnisa
Penyunting: Tricahyo Abadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar