Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) adalah organisasi wartawan pertama di Indonesia yang dibentuk dalam kongres di Surakarta, pada 9 - 10 Februari 1946. Kongres wartawan pertama ini menghasilkan pengurus organisasi dengan Mr. Sumanang Surjowinoto sebagai Ketua PWI pertama, Sudarjo Tjokrosisworo sebagai sekretarisnya, bersama delapan anggota lainnya.
Pada masa itu, Indonesia sedang mengalami momen-momen kritis mempertahankan kemerdekaan pasca-proklamasi 1945. Berbekal Civil Affairs Agreement, Belanda tengah berusaha menjajah kembali wilayah kedaulatan Indonesia, baik melalui upaya diplomasi maupun militer. Pada akhir 1945, Belanda alias Netherland Indies Civil Administration (NICA) berhasil mendarat dengan membonceng tentara sekutu di kota-kota kunci Indonesia. Situasi keamanan yang makin memburuk membuat pemerintah Indonesia memindahkan ibukotanya dari Jakarta ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946.
Di tengah situasi genting itulah PWI lahir. Kelahirannya melambangkan kesatuan wartawan Indonesia bahu membahu bersama rakyat dalam perjuangan membela bangsa dan negara dari bahaya yang mengancam kedaulatannya. Tekad itu kentara dari tujuan kepengurusan dalam mengoordinasi barisan pers nasional: "Menghancurkan sisa-sisa kekuasaan Belanda, mengobarkan nyala revolusi, dengan mengobori semangat perlawanan seluruh rakyat terhadap bahaya penjajahan, menempa persatuan nasional, untuk keabadian kemerdekaan bangsa dan penegakan kedaulatan rakyat."
Segera pada tahun itu, bermunculan berbagai surat kabar baru dengan tekad yang sama. Berbagai usaha dikobarkan para penulis militan dalam menjaga martabat kemerdekaan bangsa dengan segala keterbatasan: mulai dari menulis rubrik satir untuk mengkritis ketidakadilan penjajah, menggratiskannya bagi rakyat umum, hingga mengedukasi rakyat lewat tulisan maupun corong radio dari desa ke desa.
Tanggal 9 Februari kemudian ditetapkan pemerintah sebagai Hari Pers Nasional (HPN) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985 tentang Hari Pers Nasional yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985.
Hingga kini, HPN diperingati setiap tahun. Perayaan HPN tahun ini akan diadakan di Jakarta pada 17 - 20 Februari mendatang, dengan tekad "Mengawal Transisi kepemimpinan Nasional dan menjaga keutuhan Bangsa".
Semangat jurnalis tak kenal lelah dalam menggali fakta dan menyampaikan informasi yang relevan. Jurnalis, teruslah menjaga integritas profesionalisme, dengan menyuarakan nilai-nilai kebenaran demi keselamatan bangsa ini. Selamat Hari Pers Nasional 2024!
***
Sumber:
pwi.or.id (sejarah)
anri.go.id (foto)
Seabad Pers Kebangsaan 1907 - 2007 (unduh gratis di googlebook)
Pers Indonesia (unduh gratis di googlebook)
Rushdy Hoesein, Terobosan Sukarno dalam Perjanjian Linggarjati (googlebook)
PWI 55 TAHUN : Menegakkan Profesionalisme dan Etika Pers di Era Multimedia (googlebook)
#pwi #HariPersNasional2024
#persatuanwartawanindonesia #keutuhanbangsa #hutpwi #BBGPJatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar