Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur menerima kunjungan studi lima puluh anggota MGMP IPA SMP Kabupaten Gresik di Ruang Teater BBGP Jatim, Rabu (07/02/2024). Pembina MGMP IPA SMP Kabupaten Gresik, Agus Marzuki, memaparkan bahwa tujuan kunjungan yang dikemas dalam bentuk seminar tersebut antara lain untuk belajar bareng dengan BBGP Jatim tentang pembelajaran berdiferensiasi sehingga peserta dapat mempraktikkannya saat kembali bertugas di sekolah masing-masing. Ia juga berharap dilaksanakannya seminar ini dapat menambah keyakinan dan kemantapan para peserta saat menyampaikan pembelajaran kepada murid-muridnya.
M. Nasikh Lil Sidi selaku Kepala Bagian Umum BBGP Jatim menyambut dan mengapresiasi inisiatif komunitas belajar seperti MGMP dalam meningkatkan kompetensi para anggotanya. Ia mengingatkan bahwa para peserta juga dapat secara mandiri terus meng-update informasi melalui Platfrom Merdeka Mengajar (PMM). Melalui PMM, kini para guru dan kepala sekolah dapat mengelolan kinerjanya dengan memanfaatkan rapor pendidikan sebagai acuan pertimbangannya. Nasikh menyatakan pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah merupakan terobosan terbaru di PMM, sehingga wajar jika masih banyak guru dan tenaga pendidik belum mendapatkan pemahaman mendalam bagaimana cara mengisinya.
“Saat ada perubahan pasti ada sisi positif dan negatif yang berdampak, pasti juga ada salah dan benar dalam sesuatu yang baru”, ujarnya.
Kabag BBGP Jatim tersebut berharap supaya sinau bareng ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kompetensi para peserta, tetapi juga terhadap BBGP Jatim sehingga mendapat umpan balik tentang apa saja yang dibutuhkan oleh guru dan tenaga kependidikan. Ia juga membuka lebar kesempatan kepada para guru dan tenaga kependidikan untuk berkunjung di BBGP Jatim.
“Silahkan bapak dan ibu untuk sering-sering berkunjung ke tempat kami, karena BBGP Jatim merupakan rumah belajar bagi guru dan tenaga kependidikan”, pungkasnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Kadis, widyaiswara BBGP Jatim. Kadis mengawali presentasinya dengan menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka pada dasarnya memudahkan para guru dan tenaga pendidik. Jika di kurikulum sebelumnya (K13) yang awalnya ada KI-1 dan KD-1 sampai dengan KI-4 dan KD-4, maka di Kurikulum Merdeka itu semua dijadikan satu yang disebut dengan Capaian Pembelajaran (CP). Dengan membaca CP, guru dapat dengan mudah membuat konten pembelajaran dan menentukan kompetensi yang akan disampaikan kepada muridnya. Setelah membuat konten dan menentukan kompetensi, para guru dan tenaga pendidik dapat menciptakan indikator pembelajaran dengan mudah.
Selanjutnya Kadis memaparkan materi inti yaitu Pembelajaran Berdiferensiasi, pembelajaran yang mendukung perkembangan semua murid di kelas. Beliau menjelaskan ciri-ciri dan prinsip-prinsip pembelajaran berdiferensiasi dengan sangat detail. Profil belajar menjadi bab terakhir yang disampaikan beliau sebelum memasuki sesi tanya-jawab. Hanya ada satu pertayaan yang muncul dalam sesi tanya-jawab karena keterbatasan waktu yang ada. Pertanyaan tersebut berasal dari peserta perempuan yang tidak menyebutkan namanya.
“Capaian Pembelajaran (CP) adalah fase akhir yang harus dicapai murid. Bagaimana menentukan CP sesuai keinginan sendiri, sedangkan buku-buku yang beredar di kalangan murid sudah mengelompokkan babnya sesuai dengan karangan penulis? Misal kita(guru) sudah menentukan bab A untuk kelas 8, tetapi di dalam buku yang beredar di kalangan murid bab A ada di buku kelas 7” tanya peserta tersebut.
"Capaian Pembelajaranlah yang harus digunakan sebagai patokan. Buku hanya sebagai salah satu sumber, maka kecermatan Bapak/Ibu memahami Capaian Pembelajaran membantu untuk menentukan pengalaman belajar dan sumber belajar”, jawabnya sekaligus mengakhiri materi seminar hari ini. ***
Penulis: Galang Faisal Iqbal Subchaniyah
Fotografer: Ali Sofyan, Arindya Bilqis Khoirunnisa
Penyunting: Tricahyo A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar