Sebanyak 3.245 peserta yang terdiri dari kepala sekolah penggerak bersama guru komite pembelajaran dan pengawas sekolah dari 18 kabupaten/kota di Jawa Timur mengikuti Lokakarya Komunitas Belajar 2 Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan 2 yang diselenggarakan BBGP Provinsi Jawa Timur (BBGP Jatim) pada Sabtu dan Minggu (2 dan 3 Maret 2024). Dalam lokakarya ini, para peserta mengembangkan komunitas belajar sekolahnya untuk membangun budaya belajar bersama yang berkelanjutan. Tumbuhnya budaya belajar antarguru bersama kepala sekolah di satuan pendidikan melalui komunitas belajar diharapkan akan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik.
Fariziah Choirunisah, penanggung jawab kegiatan di Kabupaten Lumajang, menegaskan pentingnya komunitas belajar di satuan pendidikan. "Komunitas belajar menjadi wadah penting bagi para pemangku kepentingan di satuan pendidikan untuk saling berbagi ide, pengalaman, dan praktik terbaik dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran," ungkapnya.
Dengan difasilitasi para praktisi pendidikan yang berpengalaman dari berbagai instansi, para peserta mulai bekerja sama melakukan langkah-langkah pengembangan komunitas belajarnya. Pertama, peserta melakukan refleksi apa saja yang telah dilakukan untuk mengembangkan komunitas belajar di sekolahnya dan mendiskusikannya bersama peserta lain. Kemudian, mereka mengeksplorasi kembali konsep komunitas belajar dengan materi yang ditayangkan fasilitator. Dari sana, peserta mendiskusikan apa saja peluang dan mengantisipasi apa saja tantangan yang mungkin terjadi dalam pengembangan komunitas belajar.
Dalam sesi demonstrasi kontekstual hingga rencana aksi nyata, peserta membuat rencana pengembangan komunitas belajar berdasarkan hasil analisis kebutuhan satuan pendidikan. Setelah disusun, rencana tiap-tiap satuan pendidikan dipresentasikan dan didiskusikan di kelas untuk mendapatkan umpan balik dan direvisi jika diperlukan. Hasil pembelajaran yang telah diperoleh kemudian dikoneksikan untuk disimpulkan sebelum kemudian membuat rencana aksi nyata perencanaan pengembangan komunitas belajarnya masing-masing.
Dalam lokakarya sehari ini, kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan sesama peserta sangat dinantikan para peserta. Antusiasme para peserta terlihat jelas selama lokakarya berlangsung. Vera Dewi Susanti, salah satu fasilitator di Kabupaten Lumajang, mengungkapkan bahwa peserta sangat aktif sekali.
"Mereka bersemangat menyampaikan ide dan bertukar pendapat dengan peserta lain," ujarnya.
Hal itu diamini oleh Ika Fransisca Salma, peserta dari TK Dharma Wanita Kabuaran, Lumajang.
"Saya lihat teman-teman antusias untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ada yang belum membuat SK komunitas belajar, dan di sini kita bisa saling kolaborasi dan sharing, sehingga nanti bisa langsung menindaklanjuti di satuan pendidikannya masing-masing," tutur Ika.
Lokakarya Pengembangan Komunitas Belajar merupakan salah satu lokakarya dalam Program Sekolah Penggerak (PSP) yang digagas Kemendikbudristek. BBGP Jatim sebagai unit pelaksana teknis Kemendikbudristek mempunyai tugas melaksanakannya di wilayah Jawa Timur. PSP merupakan program pengembangan dari kebijakan Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Program ini terdiri dari lima jenis intervensi yang saling terkait dan tak terpisahkan untuk mengakselarasi sekolah bergerak 1-2 tahap lebih maju dalam kurun waktu tiga tahun ajaran: penguatan SDM sekolah, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data, digitalisasi sekolah, dan pendampingan konsultatif dan asimetris. Pengembangan komunitas belajar merupakan intervensi dalam bidang penguatan SDM sekolah sekaligus pembelajaran dengan paradigma baru. ***
Penulis: A. Rahman
Penyunting: Tricahyo A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar