MGMP Informatika SMP Kabupaten Blitar melakukan kunjungan studi ke Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur (BBGP Jatim) dengan agenda mengikuti pendalaman tentang pengelolaan kinerja melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM), Kamis pagi (07/03/2024). Total rombongan berjumlah 44 peserta, terdiri dari 40 guru anggota MGMP Informatika IPS SMP Kabupaten Blitar, tiga kepala sekolah pendamping, dan satu pengawas sekolah pendamping, Harjito, sekaligus ketua rombongan. Harjito mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar menyampaikan tujuan kunjungan studi ini adalah untuk meningkatkan kinerja para anggota MGMP Informatika SMP melalui pemahaman teknis dan substantif pengelolaan kinerja secara daring melalui PMM, sehingga tidak harus terbatasi ruang dan waktu.
"Kami sangat berterima kasih BBGP merespon surat kami secara serius dan di tengah padatnya kegiatan, menerima MGMP Kabupaten Blitar. Jadi nanti ayo kita di sini bersungguh-sungguh niatkan ingin mempelajari bagaimana mengelola kinerja di PMM dan bagaimana melaksanakannya," ujar Harjito.
Kedatangan rombongan MGMP tersebut disambut baik oleh Akhmadi, Ketua Tim Kerja Kemitraan, Humas, dan Pemberdayaan Komunitas (KHPK) BBGP Jatim yang mewakili kepala BBGP Jatim.
"Selamat datang Bapak/Ibu Guru di kantor BBGP Provinsi Jawa Timur. Insya Allah kami siap bersama Bapak/Ibu demi kelancaran kegiatan Bapak/Ibu semuanya. Semoga pelatihan yang kita selenggarakan dapat berdampak pada efisiensi kinerja para guru dalam mengelola dan mempermudah kegiatan belajar mengajar,” sambutnya di pertemuan yang dipusatkan di ruang pertemuan lantai 2 Gedung Nusantara 1 itu.
"Yang perlu dicermati, melalui PMM guru bukan dituntut administrasinya, tapi perubahan pola belajar mengajarnya. Jangan sampai nanti pengawas dan kepala sekolah menuntut administrasi yang di PMM, misalnya. Bukan hanya itu, tapi justru perubahan pola belajar mengajarnya itu yang seharusnya menjadi penting,” pesan Akhmadi.
Sebagai pemateri utama bimtek ini, BBGP Jatim melibatkan dua orang narasumber, dari internal widyaiswara BBGP Jatim yaitu Istiqomah, dan dari eksternal Lutvi Awan Amin, Ko-Kapten Belajar.id Kota Malang.
Dengan linimasa pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah di PMM, Istiqomah menggambarkan bulan ini berada pada fase pelaksanaan rencana hasil kerja (RHK) yang telah disepakati antara keduanya. Dalam pelaksanaannya, guru akan diobservasi oleh kepala sekolah sebagai atasan. Untuk meningkatkan kualitas kinerja, guru melakukan siklus lima tahap pelaksanaan praktik kinerja, yaitu (1) Diskusi Persiapan, (2) Observasi Kinerja, (3) Diskusi Tindak Lanjut, (4) Upaya Tindak Lanjut, dan (5) Refleksi Tindak Lanjut.
Istiqomah menjelasakan apa saja periode kegiatan pelaksanaan yang dapat dilakukan dan dapat diselesaikan dari Februari hingga Juni 2024 baik dari sisi guru maupun sebagai kepala sekolah sebagai pengguna perencanaan dan pelaksanaan pada Pengelolaan Kinerja di PMM.
"Fokusnya pada peningkatan kualitas kinerja melalui siklus yang menunjang peningkatan tersebut, bukan pada observasinya," demikian Istiqomah menekankan pentingnya salah satu fokus transformasi pengelolaan kinerja melalui PMM ini.
Sementara itu, Lutvi Awan Amin menjelaskan tentang bagaimana proses observasi dilakukan di PMM. Menurut Lutvi, penting bagi guru membaca dengan seksama rubrik observasi untuk menjadikan ekspektasi atasan sebagai rambu-rambu untuk mengeksekusi praktik kinerjanya. Guru SD Negeri Kota Lama 3 Malang itu mengajak peserta untuk melakukan praktik simulasi mengelola kinerja di PMM sebagai guru maupun kepala sekolah, mulai dari persiapan pra observasi hingga langkah pelaksanaan observasi. Ia juga mengupas berbagai miskonsepsi yang dialami guru maupun kepala sekolah seputar pengelolaan kinerja melalui PMM.
Unduh Materi Pendalaman:
Pengelolaan Kinerja Guru melalui PMM
Pendalaman teknis dan substantif pengolahan kinerja guru dan kepala sekolah melalui PMM ini merupakan hasil kerja sama Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar dengan BBGP Jatim. BBGP Jatim terus mendorong komunitas belajar, baik komunitas belajar daring di PMM, komunitas belajar dalam sekolah, maupun komunitas belajar antar-sekolah seperti MGMP yang ada di wilayah Provinsi Jawa Timur untuk secara aktif melakukan pemberdayaan komunitasnya. Pemberdayaan kombel perlu terus didukung untuk membangun budaya belajar dan berkolaborasi bersama secara terus menerus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik.. ***
Penulis: Yoga Rizqi Amrullah
Fotografer: Arindya Bilqis Khoirunnisa, Ali Sofyan
Penyunting: Tricahyo A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar